Rabu, 06 Juni 2012

Hukum Ohm

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik  mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya.  Dimana sebuah benda penghantar dikatakan memenuhi hukum ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial  yang dikenakan kepadanya. Secara matematis hukum ohm diekspresikan dengan persamaan V = IR, dimana fungsi dari hukum ohm ini dapat digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus, serta dapat juga digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakan ohmmeter. Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. 
Besarnya suatu tegangan dan arus listrik, dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang, dan jenis bahan. Pada percobaan praktikum dimana dimana salah satu tujuannya adalah  untuk mengetahui hubungan kuat arus dengan hambatan dan bedapotensial. Dimana multimeter orange (digital) dihubungkan dengan posisi saklar catu daya 3V, lalu dihubungkan kembali ke papan rangkaian dengan menghidupkan catu daya untuk mengetahui nilai kuat arus yang muncul disaklar pembaca, dimana nilai I pada posisi catu daya 3,6 dan 9 mendekati. Kemudian multimeter hitam (analog) dihubungkan dengan posisi saklar 3V, 6V, dan 9V kepapan rangkaian dengan menghidupkan catu daya yang berfungsi mengaliri arus listrik ke GGL induksi. Pada multimeter analog dipakai untuk mengukur tegangan pada posisi saklar 3V,6V, dan 9V. Dari hasil pengukuran tersebut didapatkan bahwa nilai hambatan hampir mendekati sempurna, dan hubungan  dengan V adalah berbanding lurus, karena adanya pengaruh temperatur. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri electron bebas  secara terus-menerus, aliran terus-menerus ini yang disebut arus. Dan ada juga disebut sebagai aliran. Tegangan yang mendorong aliran electron agar dapat mengalir dalam sebuah rangkaian  yang dinamakan tegangan. Tegangan ini sebenarnya adalah nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika mempelajari  mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka, akan ditunjukkan pada berapa besar energi  potensial yang ada untuk menggerakkan  electron  pada titik satu dengan titik lainnya. Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa derajat  pergeseran atau bergerak  dengan arah berlawanan. Gerak dengan arah berlawanan ini biasanya disebut hambatan. Dimana besarnya arus didalam rangkaian adalah jumlah dari energi  yang mendorong  elektron, dan juga jumlah dari hambatan  dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama halnya dengan tegangan hambatan  adanya jumlah relative antar dua titik. Dalam hal ini banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk  menyatakan tegangan dan hambatan melewati suatu titik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar